Sunday
28 April 2024
13:25
Tag Board
200
Our poll
Rate my site
Total of answers: 1
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
Calendar
«  June 2013  »
SuMoTuWeThFrSa
      1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30
Entries archive
Site friends
  • Create a free website
  • Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Waltz Tasrifan Community

    Gathered Rostrum

    Main » 2013 » June » 11 » SANTRI KERAMPOKAN
    18:23
    SANTRI KERAMPOKAN
    • Pukul 04.00, di komplek Pesantren. Di salah satu gothakan (kamar santri) digegerkan oleh seorang santri, yaitu Semprul yang kehilangan uang Rp 100.000,-
      Ia bingung bukan main, padahal uang itu esok hendak digunakan untuk membayar bisyaroh madrasah. Beberapa temannya ikut sibuk mencari. Atas ijin si empunya, mereka mencoba memeriksa almari satu persatu.

      30 menit berlalu, adzan subuh berkumandang. Semua teman sekamar Semprul termasuk Kang Sodron berhenti melakukan pencarian dan bergegas menuju Masjid. Seperti biasa, setelah subuh santri-santri sorogan Al Qur-an. Tak terasa waktu pun berlalu, langit mulai terang. Jam menunjukkan pukul 06.00. Semua santri kembali ke kamar mereka masing-masing.

      Ketika masuk kamar, betapa herannya Sodron melihat Semprul yang ternyata masih sibuk mencari uang 100.000nya yang hilang. Tampaknya Semprul begitu khawatir dan menyesal.

      Karena kasihan, Sodron mencoba membantu Semprul dengan mengowor-owor, eh mengworo-worokan berita itu ke semua santri pesantren.

      "ADA SANTRI KERAMPOKAN, ADA SANTRI KERAMPOKAAN...!" Sodron berteriak mengelilingi asrama putra (tapi tidak sampai 7X loh ya! Emang'e thawaf). Teriakan Sodron ternyata justru membuat santri yang lainnya bingung dan resah. Hingga akhirnya salah seorang santri yang lain melaporkan ulah Sodron ke Mbah Yai. Sodron pun dipanggil untuk menghadap Mbah Yai.

      "Apa benar berita yang kamu sebarkan itu? Jangan menyebarkan berita yang tidak jelas. Bisa mendatangkan mudhorot nantinya. Bisa jadi fitnah dah meresahkan semua santri. Mana mungkin di pesantren ada perampok? Memangnya apa yang mau dirampok?" Mbah Yai mengintrogasi.

      "Insya Allah benar, Kyai. Ada santri di pondok ini yang kerampokan." Sodron menjelaskan.

      "Lha trus, siapa yang kerampokan?" 

      "Semprul, Kiyai."

      Mbah Yai diam sesaat, beliau kemudian menyuruh santri yang melapor tadi untuk memanggil Semprul agar bisa dimintai keterangan. Betapa kagetnya Semprul mendengar tuduhan Kang Sodron.

      "Maaf, Kiyai. Saya tidak kerampokan. Saya hanya kehilangan uang 100.000 saja yang hendak saya gunakan untuk membayar bisyaroh madrasah." jawab Semprul ketika dimintai keterangan.

      Mbah Yai diam, pandangannya beralih ke arah Sodron.
      "Hemh, sampean dengar sendiri apa yang sudah dijelaskan oleh Semprul bukan?"

      "Maaf, Mbah Yai. Tapi benar apa yang saya katakan, Semprul benar-benar kerampokan. Ia kehilangan semua hartanya." 

      Mendengar komentar Sodron, Semprul merasa tersinggung. "Maksud sampean apa sih, Kang? Ga usah hiperbola gitu deh. Saya kan cuma kehilangan uang 100.000!" Semprul tidak terima.

      Sodron tak menghiraukan Semprul, ia melanjutkan kata-katanya, "ibarat jatuh tertimpa tangga Mbah Yai. Semprul itu sudah kehilangan uang 100.000 ditambah kehilangan harta bendanya bahkan dunia seisinya. Gara-gara ia sibuk mencari uangnya yang hilang, Semprul sampai tidak bisa ikut sholat subuh apalagi sholat sunah fajar Kiyai. Bukankah 2 rokaat sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia seisinya Kiyai. Jadi Semprul memang benar telah KERAMPOKAN. Kehilangan dunia dan seisinya."

      Mbah Yai diam sejenak, kemudian beliau menarik kedua ujung bibirnya hingga membentuk seulas senyum, paham apa yang dimaksud Sodron. Mbah Yai mengalihkan pandangannya ke arah Semprul.

      "Hemh..." Mbah Yai menghela nafas sejenak. "Apa benar apa yang dikatakan Sodron?" Mbah Yai menanyai Semprul.

      Semprul hanya diam membisu, wajahnya merah tertunduk malu. Belum sempat ia membuka mulut untuk berbicara. Sebuah rotan telah lebih dulu mendarat di pahanya, sontak Semprul berteriak.

      "Ampun.. Ampuun Mbah Yai." Semprul lari tunggang langgang menuju Masjid. Ia bergegas mengambil wudhu dan hendak mengqodho sholat subuhnya.

      * * *

      Dari 'Aisyah radhiyallahu anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Dua rakaat (sebelum shalat) fajar (subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)

      Dari Abu Zuhair (Umarah) bin Ruwaibah ra. ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : "Tidak akan masuk neraka seseorang yang melakukan shalat sebelum terbit matahari (Subuh) dan sebelum tenggelam matahari (Ashar)."

      --0o0o0--

      Sobat HIAS, sering kali kita lebih sering sangat-sangat menyesal dan kecewa manakala kita kehilangan harta benda seperti hp, uang, dompet, sandal, dll. Tapi apakah kita juga sama merasakan menyesal dan kecewanya manakala kita kehilangan waktu sholat subuh kita? Bahkan 2 rakaat sunnah sebelum subuh adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Namun, kita justru malah menganggapnya remeh dan biasa saja ketika kehilangan waktu subuh. Dengan beranggapan bahwa esok masih ada subuh.

      Hei, hellow... Kehidupan yang sesungguhnya adalah hari ini, teman.
      Kemarin telah berlalu dan tak akan pernah bisa kembali lagi.
      Sedangkan esok kita tak tahu, masihkah kita hidup atau sudah mati?
      Oleh karena itu mari kita lakukan ibadah kita hari ini dengan sebaik-baiknya. Karena hari ini adalah hari terakhir kita hidup. Kenapa? Karena esok adalah rahasia.

      "Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti), apa yang akan dijalaninya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui, di bumi mana ia akan mati." (QS. Al Luqman : 34) 

      Wallaahu a'lam. Silahkan dishare, semoga bermanfaat.

      * * *

      Mohon maaf, bagi teman teman yang mau ikut berpartisipasi dalam pembangunan sarana belajar TPQ JT gratis Ds. Bungur - Ngawi. Sebagai investasi akhirat / amal jariyah. Yang kebetulan saat ini sedang membutuhkan dana.

      Silahkan, Anda dapat menginfaqkan sebagian rizqinya melalui rek BCA
      Atas Nama : CHABIB MUSTHOFA
      No Rekening : 7790 - 14 - 5695
      Kantor Cabang : KCP. NGAWI

      Setelah anda mentransfer uang. Diwajibkan untuk menkonfirmasi via SMS di nomor +62838-4245-1371 dengan format :

      Nama#Tgl kirim#Jmlah transfer

      Berapapun dana yang anda infaqkan, sangat berarti bagi mereka anak anak muslim generasi agama islam yang qurani.

      Terima kasih kami ucapkan kepada para calon donatur. Jazakumullaahu khoiron katsiro. Semoga Allah memudahkan Anda disetiap urusan di dunia dan akhirat. Sebagaimana Anda yang sudah membantu memudahkan kami didalam proses belajar Al Quran. Aamiin. Lahul faatihah
      Untuk lebih jelasnya silahkan bisa dilihat di fp Taman Pendidikan Quran "Jet Tempur"

      * * *

      Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

      Wallaahu a'lam.
    Views: 591 | Added by: Walkoe | Rating: 0.0/0
    Total comments: 0
    Only registered users can add comments.
    [ Sign Up | Login ]